Kenapa Selvedge & Made in Japan dibanderol Lebih Mahal?
Minggu, 28 Oktober 2018
Tulis Komentar
SELVEDGE,
Diambil dari kata Self-Edge,
denim premium dengan tepi kain yang dianyam kuat, atau tidak berumbai.
Denim kelas atas ini dibuat dengan menggunakan alat tenun kecil, atau mesin-mesin Shuttle Loom tua, yang awalnya digunakan oleh para produsen denim Amerika.
Pengerjaan yang susah dengan biaya tinggi, dan produksi yang terbatas, adalah beberapa point mengapa koleksi jins berbahan Selvedge dihargai lebih tinggi. (meski ada beberapa varian yang lebih murah)
Seiring waktu, permintaan akan denim terus meningkat, membuat produsen denim beralih ke mesin yang lebih modern, dimana mesin bisa memproduksi denim lebih lebar sehingga produksi bisa lebih cepat.
Membuat Shuttle Loom tradisional yang hanya mampu membuat lebar denim sepanjang 70-80 cm mulai ditinggalkan.
Mesin-mesin Shuttle Loom tersebut kemudian dibawa ke Jepang, yang hingga kini tetap digunakan oleh para produsen jins Jepang untuk menjaga ke-autentikan denim mereka.
Sehingga denim Jepang dianggap sebagai salah satu yang terbaik di dunia saat ini.
Evisu, Iron Heart, Momotaro, Samurai Jeans, adalah brand jins kelas atas asal Jepang.
Merk dagang Two Horse sendiri terdaftar di Jepang pada tahun 1908, dengan jangkauan pasar global.
Membuat gaya pakaian barat yang identik dengan koboi ini, tersebar ke seluruh penjuru dunia.
Hingga pada tahun 1960an, Siluet baru menginspirasi Slim Fit untuk kawula muda, desain lebih ramping dengan varian warna, yang pada saat itu mereka sebut White Levi's®, karena tidak ada yang tahu harus disebut apa blue jins yang bukan biru.
Berbeda dengan Selvedge US yang identik dengan berat, tebal dan kaku,
Selvedge Jepang justru sebaliknya, beberapa dibuat dari bahan lebih ringan, lembut dan halus, yang keseluruhan mulai dari bahan dan pengerjaannya dikerjakan di Jepang, oleh para pengrajin-pengrajin terampil, kemudian bekerja sama dengan beberapa seniman profesional, menggabungkan teknik pewarnaan alami, yang memberikan garmen masing-masing karakter khasnya sendiri.
Memiliki detail yang lebih baik, seperti kancing, fitur hiasan, kualitas jahitan, ukuran, serta desain pola yang sulit, teknik pewarnaan alami, semuanya berkontribusi pada harga.
Jadi itulah mengapa koleksi Levi's yang dibuat di Jepang dibanderol diatas rata-rata.
Jika poin utama Anda membeli jins adalah kualitas, model, dan kenyamanan, tentu harga yang mahal akan terbayar dengan apa yang Anda dapatkan. Bukankah harga menentukan kualitas?
Jadi jangan heran jika sebagian orang rela mengeluarkan uang besar untuk membeli sebuah celana jins.
Diambil dari kata Self-Edge,
denim premium dengan tepi kain yang dianyam kuat, atau tidak berumbai.
Denim kelas atas ini dibuat dengan menggunakan alat tenun kecil, atau mesin-mesin Shuttle Loom tua, yang awalnya digunakan oleh para produsen denim Amerika.
Pengerjaan yang susah dengan biaya tinggi, dan produksi yang terbatas, adalah beberapa point mengapa koleksi jins berbahan Selvedge dihargai lebih tinggi. (meski ada beberapa varian yang lebih murah)
Seiring waktu, permintaan akan denim terus meningkat, membuat produsen denim beralih ke mesin yang lebih modern, dimana mesin bisa memproduksi denim lebih lebar sehingga produksi bisa lebih cepat.
Membuat Shuttle Loom tradisional yang hanya mampu membuat lebar denim sepanjang 70-80 cm mulai ditinggalkan.
Mesin-mesin Shuttle Loom tersebut kemudian dibawa ke Jepang, yang hingga kini tetap digunakan oleh para produsen jins Jepang untuk menjaga ke-autentikan denim mereka.
Sehingga denim Jepang dianggap sebagai salah satu yang terbaik di dunia saat ini.
Evisu, Iron Heart, Momotaro, Samurai Jeans, adalah brand jins kelas atas asal Jepang.
Merk dagang Two Horse sendiri terdaftar di Jepang pada tahun 1908, dengan jangkauan pasar global.
Membuat gaya pakaian barat yang identik dengan koboi ini, tersebar ke seluruh penjuru dunia.
Hingga pada tahun 1960an, Siluet baru menginspirasi Slim Fit untuk kawula muda, desain lebih ramping dengan varian warna, yang pada saat itu mereka sebut White Levi's®, karena tidak ada yang tahu harus disebut apa blue jins yang bukan biru.
Berbeda dengan Selvedge US yang identik dengan berat, tebal dan kaku,
Selvedge Jepang justru sebaliknya, beberapa dibuat dari bahan lebih ringan, lembut dan halus, yang keseluruhan mulai dari bahan dan pengerjaannya dikerjakan di Jepang, oleh para pengrajin-pengrajin terampil, kemudian bekerja sama dengan beberapa seniman profesional, menggabungkan teknik pewarnaan alami, yang memberikan garmen masing-masing karakter khasnya sendiri.
Memiliki detail yang lebih baik, seperti kancing, fitur hiasan, kualitas jahitan, ukuran, serta desain pola yang sulit, teknik pewarnaan alami, semuanya berkontribusi pada harga.
Jadi itulah mengapa koleksi Levi's yang dibuat di Jepang dibanderol diatas rata-rata.
Jika poin utama Anda membeli jins adalah kualitas, model, dan kenyamanan, tentu harga yang mahal akan terbayar dengan apa yang Anda dapatkan. Bukankah harga menentukan kualitas?
Jadi jangan heran jika sebagian orang rela mengeluarkan uang besar untuk membeli sebuah celana jins.
Komentar (0)
Posting Komentar